Sponsors

Pages

Selasa, 17 April 2012

Sepakbola, Antara Uang dan Kecintaan

 
Krasic (kiri) saat Juvents menghadapi Sampdoria di laga pertama musim 2010/2011
Dalam dunia sepakbola era sekarang sangat sulit mencari pemain yang setia dengan klub yang dibelanya, rata-rata para pemain profesional tersebut bersedia meninggalkan klubnya sekarang untuk mencari klub lain yang memberikan gaji yang lebih besar dari yang diterimanya sekarang. Hengkangnya Ashley Cole dari Arsenal menuju Chelsea ialah salah satu contoh kecil dari pemain yang pindah demi materi semata.

Namun diantara banyaknya pemain-pemain yang memilih hengkang akibat materi, masih ada beberapa pemain yang lebih memprioritaskan sisi kecintaan serta cita-cita masa kecil dalam memilih klub, bahkan tidak jarang pemain-pemain tersebut bertahan lama di satu klub dan menjadi ikon klub.

Nama yang pantas diapungkan sebagai pemain yang lebih mementingkan rasa cinta dibandingkan materi ialah Milos Krasic yang kini membela Juventus. Transfer saga Krasic dari CSKA menuju Juventus bisa dibilang sangat berliku-liku, disaat CSKA yang ingin menjualnya ke Manchester City yang menawarkan biaya transfer jauh diatas tawaran Ill Bianconeri namun Krasic tetap bergeming dengan keputusannya yang hanya ingin pindah ke klub asal Turin tersebut. Pada akhirnya CSKA pun mengalah dan menerima tawaran Juve yang diperkirakan sekitar €15 juta.

Krasic akhirnya resmi berseragam Juventus per 21 Agustus 2010, ia mendapatkan nomor punggung 27 dan langsung beroperasi di sisi kanan Juve yang ditinggalkan Mauro Camoranesi. Debutnya sebagai pemain bianconeri dapat dikatakan memuaskan, di laga yang berakhir dengan skor 3-3 melawan Sampdoria, Krasic berhasil mencatatkan assist dan menjadi teror bagi pemain bertahan Sampdoria.

Penampilan Krasic yang makin impresif di tiap laga Si Nyonya Tua makin membuat para Juventini jatuh hati terhadap permainan pemain nasional Yugoslavia yang dijuliki "The New Pavel Nedved" ini. Julukan "The New Nedved" didapatkan Krasic karena perawakannya yang mirip dengan legenda Juventus asal Republik Ceko tersebut. Meski begitu, Krasic gagal membawa Juventus berprestasi karena Juve gagal di ajang Coppa Italia, Liga EUROPA dan mengakiri Serie-A dengan finis di peringkat tujuh, rentetan hasil ini membuat Luigi Del Neri dipecat dari posisinya sebagai allenatore dan kemudian digantikan mantan pemain Juventus ; Antonio Conte.

Meski berstatuskan sebagai pemain kunci pada masa kepelatihan Del Neri ternyata tidak menjamin Krasic bisa dengan mudah merebut kepercayaan Conte. Conte yang gemar memainkan pola 3-5-2 ini mengingkan pemain sayap yang ngotot dan berani menembus langsung ke jantung pertahanan lawan, sebuah hal yang sulit dilakukan Krasic karena keunggulannya adalah duel one-on-one menggunakan kecepatan dengan pemain lawan sedangkan ia lemah dalam hal finishing dan crossing. Meski pada laga-laga awal kerap menjadi cadangan namun Krasic tetap memperlihatkan loyalitasnya pada Juventus.

Namun Krasic hanyalah manusia biasa, sebagai pemain ia tentu akan merasakan rasa bosan jika terus menjadi penghangat bench. Opsi pindah klub pun menjadi jalan keluar meski ia merasakan berat jika harus meninggalkan Juventus, klub yang ia idolakan semenjak kecil. Namun sebenarnya Krasic bukan orang pertama yang merasakan hal ini di Juventus, nama Diego Ribas (kini di Athletico Madrid) juga harus meninggalkan Turin karena ketidakcocokan gaya permainannya dengan pola bermain yang diusung Juventus kala itu.

Milos Krasic mungkin pada akhir musim nanti akan meninggalkan Juventus, beberapa klub besar sudah mulai melakukan pergerakan untuk mendapatkan jasanya, antara lain Chelsea dan Zenit St. Petersburg diberitakan sudah menunjukkan minat pada pemain Yugoslavia ini. Namun kemana pun Krasic akan melanjutkan karir sepakbolanya, rasa cintanya terhadap Bianconeri semoga tidak akan luntur.

0 komentar:

Posting Komentar

Anda boleh Kopi Paste. asal sertakan link back ke blog ini Makasih

ANDA WAJIB KOMENTAR :D !!
jika anda Tidak Punya Akun Apapun,, Anda Bisa Menggunakan ANONYMOUS