Sponsors

Pages

Jumat, 30 Maret 2012

Wisata Edukatif di Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia merupakan museum yang dibangun demi sebuah edukasi untuk anak bangsa Indonesia. Bangunan Museum Bank Indonesia merupakan bangunan bekas De Javasche Bank yang terletak di daerah Kota Tua Jakarta.

Photo by Indra Kusuma Sejati
Awalnya, gedung Kantor Pusat Bank Indonesia Kota merupakan Kantor Bank Indonesia yang pertama, dan ini merupakan bangunan bekas rumah sakit (Binnen Hospital) dan De Javasche Bank yang berdiri pada tanggal 24 Januari 1828.  De Javasche Bank mempunyai fungsi sebagai tempat sirkulasi perdagangan hasil bumi yang datang dari berbagai penjuru Hindia Belanda.

Dalam perjalanannya bangunan ini sempat direnovasi beberapa tahap dan mengalami usaha perluasan, sampai pada akhirnya dimanfaatkan oleh Bank Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 Juli 1953. Setelah tidak terpakai lagi gedung ini dimanfaatkan sebagai museum yang dibuka bagi masyarakat luas mulai tanggal 15 Desember 2006.
Photo by Indra Kusuma Sejati
Sejak itulah Museum Bank Indonesia terus melakukan pembenahan dan mempercantik diri untuk kepuasan pengunjungnya, dan puncaknya pada tanggal 21 Juli 2009 Museum Bank Indonesia diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Semua informasi yang terdapat di dalam Bank Indonesia dikemas dengan gaya modern dan lebih mantap. Kaya akan visual modern klasik dalam mengajak para pengunjung untuk memasuki lorong waktu sejarah yang mengesankan.
Pada saat penulis melakukan perjalanan wisata di Museum Bank Indonesia, ada yang harus penulis ingatkan kepada para sahabat semua agar kita tidak mengatifkan fitur flash (pencahayaan) ketika kita akan menggunakan kamera pada saat berada di dalam ruangan Museum Bank Indonesia.

Sebelum kita memasuki ruang peralihan, terdapat layar touch screen (sentuh) yang tampilannya sangat user friendly untuk memudahkan pengunjung mengetahui sejarah arsitekur gedung yang terdiri atas kronologis pembangunan gedung hingga sistem pengamanan gempa.

Jangan kaget kalau dalam Museum Bank Indonesia ini kita bertemu dengan banyak jenis dan bentuk uang. Sebelum melakukan penjelajahan di Museum Bank Indonesia lebih jauh, kita akan melewati pintu kasir dan penulis pun dipandu oleh seorang petugas yang ada sembari diberikan beberapa informasi tentang sejarah Bank Indonesia secara umum lewat monitor multimedia yang bisa dioperasikan sendiri.

Pada saat penulis memasuki ruang peralihan yang merupakan ruangan kecil berbasis multimedia interaktif. Sensasi petualangan menggembirakan mulai dapat kita rasakan disini. Di dinding yang berbentuk melengkung, terdapat sebuah layar hidup menampilkan berbagai macam mata uang logam Indonesia yang berjatuhan, kita dapat menangkap uang logam yang beterbangan pada layar melengkung tanpa harus memegangnya secara nyata. Pada saat penulis menyentuhkan tangan pada salah satu uang logam tersebut, muncullah sebuah tabel yang berisi informasi menganai uang logam tersebut. Terkadang,  tabel informasi uang logam tidak muncul, dan uang logam yang disentuh tangan penulis tersebut akan memantul kembali ke atas. Sungguh menyenangkan dan seru, kita dapat dibuat tenggelam dalam berinteraktif di wahana mainan ini, seperti berada di negeri khayalan dalam dunia mimpi yang sedang dihujani uang.

Perjalanan wisata petualangan di Museum Bank Indonesia masih terus berlanjut dari ruang peralihan lorong menyenangkan dan mengantarkan penulis dan para pengunjung lainnya ke ruang teater yang biasanya digunakan untuk menyaksikan pemutaran film mengenai sejarah Bank Indonesia, tentunya dengan kemasan yang dijamin tidak membosankan.

Di teater mini ini pengunjung hanya dapat ditampung sebanyak empat puluh orang, dan ini sangat nyaman, sehingga informasi penting yang ada dalam rangkaian cerita filmnya bisa lebih mudah diserap. Pengetahuan tentang visi dan misi Bank Indonesia serta peranannya menambah dan membuka cakrawala pengetahuan kita.

Bergeser dari teater mini, penulis memasuki ruang utama museum Bank Indonesia, yang merupakan ruang eksibisi. Dimana kita diajak untuk masuk ke medium masa lampau. Pada dinding awal ruangan terbentang peta kuno sebagian daratan Asia. Peta jaman dulu yang menggambarkan jalur perdagangan dilengkapi dengan berbagai wilayah misterius penuh sumber kekayaan alam.

Panel aktivitas perdagangan sebelum kedatangan bangsa Barat sampai akhirnya terbentuk Bank Indonesia yang menjadi sebuah rangkaian peristiwa, semua ini disuguhkan lewat papan informasi dan televisi modern. Disini, display elektronik otomatislah yang menjadi pemandu setia dalam menjelaskan lewat audio ekonomi-politik sepanjang masa. Cukup menggunakan ujung jari di layar sentuh, penulis bisa mengikuti kronologi perekonomian bangsa Indoensia, mulai dari Masa Hindia Belanda, Masa Pendudukan Jepang, Masa Revolusi Fisik, Masa Republik Indonesia Sementara (RIS), hingga Masa berdirinya Bank Indonesia.

Berkunjung di Museum Bank Indoensia, membuat penulis bisa langsung berkenalan dengan sejarah kelembagaan Bank Indonesia. Secara garis besar penulis dapat memahami fungsi Bank Indonesia sehubungan dengan moneter, perbankan, dan sistem pembayaran dari beberapa kurun waktu. Banyak sekali peran Bank Indonesia bagi pemerintah dan bagi pengembangan sektor swasta, terutama usaha-usaha kecil lewat pemberian kredit kepada perbankan.

Penulis juga bisa melihat sekilas metamorfosis logo Bank Indonesia mulai dari tahun 1953 hingga 2005. Sampai saat ini logo Bank Indonesia sudah mengalami tujuh kali perubahan. Pengubahan bentuk logo yang dilakukan Bank Indonesia semata-mata bermaksud agar lembaga tersebut lebih berwibawa dan semakin berkarakter.

Dari semua ruang pamer, ruang emas moneter menjadi favorit penulis secara pribadi. Di sini, penulis dapat melihat tumpukan batangan emas yang dilindungi oleh kaca transparan. Mengilau, memancarkan, dan menggambarkan simbol kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Benda yang dipamerkan memilki kadar emas 99,99%, tiap batangan emas tersebut memilki ketebalan 4 cm, dan berat 13,5 kg. Emas disimpan sebagai cadangan devisa Negara dan biasanya digunakan pada saat negara mengalami krisis politik dan ekonomi yang mempengaruhi nilai tukar mata uang. Seperti kutipan yang berhasil penulis dapatkan di dalam Museum Bank Indonesia.

Dari ruangan eksebisi atau ruang pamer, penulis pun melanjutkan kunjungan ke ruangan numismatik. Numismatik adalah studi pendalaman mengenai mata uang berikut dengan sejarahnya. Galeri Numismatika Artasuaka sendiri merupakan hazanah numistik terlengkap di Indonesia Galeri yang menampilkan koleksi lengkap perkembangan mata uang Indonesia, baik koin maupun uang kertas, mulai kerajaan di nusantara, uang kolonial, uang awal kemerdekaan RI, uang pemerintah dan Bank Indonesia, uang token, dan yang terakhir adalah uang khusus. dari keanekaragaman koleksi yang ditampilkan di Galeri Numismatika ini, penulis berkesimpulan bahwa perkembangan mata uang sangat erat kaitannya dengan sejarah bangsa.

Selain mata uang Indonesia, terdapat berbagai macam koleksi mata uang dari berbagai negara di dunia yang ditampilkan dalam laci-laci berbentuk vertikal yang menurut penulis sangat terlihat unik. Laci hanya bisa dibuka satu persatu. Saat dibuka, beberapa spesimen mata uang, baik koin maupun uang kertas dari negara tersebut akan ditampilkan dalam sebuah galeri kaca.

Walau dipakai sebagai alat tukar, namun berbagai media uang yang ditata di dalam lemari-lemari kaca itu sering juga dijadikan alat propaganda, bentuik aksi perjuangan, sarana mempertahankan kekuasaan, sarana mengenang para pahlawan untuk menyampaikan informasi penting soal budaya serta sosialisasi kebijakan negara.

Namun pendapat penulis, mengamati semua koleksi yang bertebaran di Museum bank Indonesia, kita akan mendapatkan pembelajaran disini yang sangat berharga. Ternyata semua alat tukar beruapa logam, kertas, dan lainnya itu merupakan sobekkan dan kepingan kabar yang bila disatukan menjadi sebuah cerita perjalanan bangsa Indonesia yang memiliki sejarah.

Saran penulis dalam mengakhiri perjalanan wisata impian yang sangat bernilai sejarah ini kepada para sahabat, dengan mengunjungi Museum Bank Indonesia kita akan mengenal lebih jauh sejarah bangsa Indonesia dengan memahami fungsi dan peran bank Indonesia daam melayani kepentingan bangsa dengan perasaan yang sangat menyanangkan dan tidak membosankan seperi kita belajar melalui teks book atau pun membaca sebuah artikel.

Seandainya saja lingkungan Museum Bank Indonesia di sekitarannya dapat menunjang dengan kebersihan dan keindahan air kalinya yang tidak hitam pekat, mungkin hal ini akan lebih indah dan membawa kesan tersendiri. Sangat disayangkan Museum yang sudah dilengkapi tekhnologi visiualisasi yang tentunya dengan biaya yang mahal tidak didukung dengan keindahan lingkungan disekitarnya. Semoga Pemerintah DKI Jakarta dapat memperhatikan tentang kebersihan kalinya agar tidak tercium bau yang tidak sedap. Dan bila Anda ingin berwisata penulis menyarankan agar anda berkunjung ke blog ini.

Source: http://ejawantahnews.blogspot.com/2012/03/museum-bank-indonesia-obyek-wisata.html

0 komentar:

Posting Komentar

Anda boleh Kopi Paste. asal sertakan link back ke blog ini Makasih

ANDA WAJIB KOMENTAR :D !!
jika anda Tidak Punya Akun Apapun,, Anda Bisa Menggunakan ANONYMOUS