Sponsors

Pages

Selasa, 20 Maret 2012

Cukup Lima Menit untuk Selamat


Menyaksikan berbagai kecelakaan kereta api dan kendaraan bermotor di perlintasan kereta api yang tak berpalang pintu membuat kita prihatin. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah ratusan jiwa yang melayang karena kecerobohan pengendara motor dan pengemudi mobil saat melintasi perlintasan.
Berbagai peringatan yang disampaikan, tetap tak membuat mereka luluh untuk menghentikan laju kendaraannya walau sesaat. Demi kecepatan sampai di tempat tujuan, mereka seringkali nekat dan melupakan keselamatan diri dan penumpangnya. Akibatnya bisa diperkirakan, nyawa mereka yang menjadi taruhannya.
Disinilah perlunya kesabaran dan ketaatan dalam berlalu lintas. Kita tidak bisa menyalahkan penjaga kereta api. Kita juga tidak bisa menyalahkan perusahaan kereta yang tidak memasang palang pintu. Yang ada palang pintunya saja, sering kita abaikan, apalagi yang tidak ada. disinilah, kesadaran kita berlalu lintas.
Perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Tebet, Jakarta. (dok. vivanews)
Padahal, kalau kita mau, cukup meluangkan waktu barang sejenak sekitar lima menit untuk berhenti dan menunggu kereta lewat. Dengan cara itu, insya Allah kita akan selamat. Sangat mudah, cukup lima menit menunggu kereta lewat. Tapi, kita memang terkadang diburu waktu. Supaya cepat sampai di tempat tujuan, supaya tidak tersesat, dan lain sebagainya, sering menjadi alasan dan alibi kita untuk segera berjaan dan memaksakan diri melintasi perlintasan. Ingatlah, ada pepatah Arab mengatakan; ‘Ash-shabru ya’inu ‘ala kulli ‘amalin.” (Kesabaran itu akan menolong setiap pekerjaan).
So, selamatkan diri, waspada dalam berkendaraan, patuhi rambu-rambu lalu lintas, niscaya kita akan selamat. Ingat, sabarlah. Cukup meluangkan waktu lima menit untuk berhenti dan menunggu kereta api lewat, selanjutnya barulah kita mengemudikan kendaraan. Jangan memaksakan diri mengejar waktu kalau nyawa menjadi taruhannya. Terlalu bodoh, kita mengejar sesuatu yang sesuatu itu tidak akan hilang. Kalau hilang, harta masih bisa dicari. Dia tidak akan selamanya pergi. Nyawa lebih penting dari sekadar harta. (syafik).

0 komentar:

Posting Komentar

Anda boleh Kopi Paste. asal sertakan link back ke blog ini Makasih

ANDA WAJIB KOMENTAR :D !!
jika anda Tidak Punya Akun Apapun,, Anda Bisa Menggunakan ANONYMOUS