Sponsors

Pages

Jumat, 04 Mei 2012

Pengaruh Kata-kata Dalam Kehidupan

Misgi Candra Dasa - Kata-kata yang memberi dorongan bagi seseorang dapat menjadi kata-kata yang “hidup” sehingga membawa motivasi baru dalam hidup kita, memberi semangat yang baru bagi orang-orang yang tiada berdaya dan putus asa, memberi penghiburan bagi mereka yang menderita dan terluka.

Mark Twain berkata bahwa ia dapat hidup selama satu bulan penuh berdasarkan satu perkataan dan pujian yang baik. Namun pemberian dorongan diharapkan lebih dari sekedar pujian atau tepukan di atas panggung, walaupun keduanya juga tak kalah berharga.

Seorang penulis menggambarkannya sebagai jenis ekspresi yang dapat menolong seseorang untuk ingin menjadi orang yang lebih baik, lebih bersemangat, bahkan di saat ia mengalami hidup yang sukar. Mengingatkan saya pada lagu yang liriknya “memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata” .

Ada begitu banyak kata-kata yang dapat kita ucapkan setiap hari, baik itu perkataan yang memotivasi, membangun, menghina, menjelekkan, mengutuk, mencaci-maki, bahkan perkataan yang dapat melukai hingga begitu dalam.

Ada kisah seorang pemuda yang menjadi “pembunuh berdarah dingin” setelah mendengar perkataan mantan kekasihnya, ketika itu kekasihnya memutuskan hubungan mereka dan mengatakan kepada si pria itu bahwa dia mengakhiri hubungan cinta mereka, karena si pria itu adalah seorang “Pecundang”.

Mendengar kata-kata pecundang dari orang yang sangat dicintainya itu membuat dia begitu sangat terpukul dan sakit hati. Akhirnya karena begitu terluka dengan perkataan kekasihnya itu dia berubah menjadi sosok pembunuh berdarah dingin, dia membunuh banyak gadis dan yang lebih sadisnya lagi tidak hanya membunuhnya, dia bahkan memakan hati dari setiap korbannya.

Sungguh mengerikan dampak dari sebuah kata-kata yang mampu mempengaruhi setiap orang yang mendengarnya. Hanya dengan mendengar kata-kata bisa mengubah seseorang.

Karena itu sobat semua hendaknya biarlah perkataan yang keluar dari bibir mulut kita adalah kata-kata yang membangun, memotivasi, dan yang memberi hidup, serta yang mengandung makna positif. Kita hendaknya dapat membumbui kata-kata yang kita ucapkan dengan “kasih” sehingga kita tahu bagaimana memberi jawab kepada setiap orang. Maka melalui itu kita akan mengucapkan kata-kata yang hidup yang memberi dorongan bagi setiap orang yang mendengarnya bukan kematian.

“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Anda boleh Kopi Paste. asal sertakan link back ke blog ini Makasih

ANDA WAJIB KOMENTAR :D !!
jika anda Tidak Punya Akun Apapun,, Anda Bisa Menggunakan ANONYMOUS