Misgi Candra Dasa - Jejaring sosial adalah salah satu dari banyak media untuk
berinteraksi antara manusia satu dengan lainnya. Melalui media sosial
seperti Facebook dan Twitter sebuah komunikasi dengan mudah bisa di
jalankan. Lepas dari dampak positif dari pesatnya perkembangan jejaring
sosial, perlu juga diketahui dampak negatifnya. Jejaring sosial bak
pisau bermata dua. Namun menurut saya pemanfaatkan media sosial
sepenuhnya berada di bawah kendali penggunannya sehingga tidaklah
bijaksana menyalahkan keberadaan jejaring sosial tersebut. Di bawah ini
beberapa dampak negatif yang muncul akibat penggunaan jejaring sosial
yang berlebihan:
1. Membuat waktu terbuang dengan sia-sia
Sudah beberapa waktu saya mengamati perilaku pengguna jejaring
sosial dengan berinteraksi secara intensif dengan beberapa users. Satu
pertanyaan yang sering hinggap di benak saya adalah bagaimana user
tersebut bisa online terus padahal secara teori mereka seharusnya sedang
bekerja, istirahat tidur malam hari, ataupun sedang beribadah. Tidak
jarang interaksi saya lakukan dengan mereka yang sudah bekeluarga
sehingga tidak jarang saya berpikir bagaimana mereka mengatur interaksi
dengan keluarga mereka kalau setiap saat waktunya dihabiskan dengan
melototi layar komputer dan keyboard smartphonenya.
Saya mengakui jika sebagian orang memang memanfaatkan jejaring sosial
sebagai media bisnis mereka. Namun bagi mereka yang hanya sekedar
bercengkerama di jejaring sosial tanpa tujuan yang pasti selain ngobrol ngalor ngidul bukankah
itu merupakan pembuangan waktu secara sia-sia. Dari contoh tersebut
secara tidak langsung jejaring sosial mulai menyandera waktu kita
sehingga membuat diri kita tidak produktif dalam berkarya ataupun
melakukan hal-hal positif lainnya.
2. Menambah beban pengeluaran
Keberadaan jejearing sosial yang menjadi bagian dari kehidupan
manusia modern sehingga kepemilikan akun salah satu jejaring sosial
seolah menjadi WAJIB hukumnya. Nah implikasi yang muncul adalah harus
adanya alat yang bisa dipergunakan untuk akses media sosial tersebut
seperti komputer dan handphone. Namun, perlu dicatat alat saja belum
cukup tanpa terhubung dengan fasilitas internet. Walhasil seorang user
media sosial harus merogoh kocek lebih banyak untuk biaya menggunakan
media sosial tersebut. Yang menjadikan diri saya sedih adalah melihat
kenyataan jika user media sosial lebih memprioritaskan keberlangsungan
penggunaan media sosial dengan mengorbankan kebutuhan lain yang lebih
utama seperti makan, minum, pendidikan dll.
Suatu hari saya chat dengan seorang mahasiswa yang mengeluh dengan
biaya buku dan fotokopi yang sangat mahal. Setelah beberapa saat ngobrol
ketahuan jika dana pendidikan dari orang tua dibelikan perangkat
smartphone dengan koneksi internet yang berharga ratusan ribu per bulan.
Yang menjadi ironis adalah mengapa fotokopi sebesar 10 ribu lebih mahal
daripada biaya penggunaan teknologi untuk beriteraksi dengan media
sosial yang biayanya ratusan ribu per bulan?
Jadi kedua adalah dengan seorang user yang lebih mengutamakan membeli
voucher internet daripada susu anaknya atau membayar sekolah anaknya.
Bagi saya contoh-contoh tersebut sangat menyedihkan.
3. Mengganggu konsentrasi belajar
Selain menyia-nyiakan waktu, penggunaan media sosial secara berlebih
juga mengganggu konsentrasi belajar. Secara rutin saya mengamati posting
wall teman-teman di media sosial mereka. Tidak sedikit mereka
mengeluhkan kegiatan sekolah ataupun kuliah. Kemudian saya berpikir
mengapa mereka tidak posting masalah kuliahnya untuk memohon bantuan
teman-teman di jejaring sosial daripada mengeluarkan keluhan?.
Hal lain yang menarik untuk dicermati adalah bagaimana orang akan
belajar sementara pikirannya ada di jejaring sosial memantau
postingannya? Jadi secara sadar maupun tidak sadar keberadaan jejaring
sosial bisa mengaburkan konsentrasi belajar.
4. Mengancam keamanan diri
Tidak jarang saya membaca di media online atau cetak korban dari
pertemanan di media sosial yang secara umum disebut penipuan. Dengan
media sosial dengan mudah kita memiliki banyak teman dan menjadi akrab
meskipun belum pernah bertemu sebelumnya. Secara umum sangat susah
menilai orang yang dikenal di media sosial jika informasi yang diberikan
tidak akurat alias bohong.
Dari pengamatan saya, tidak sedikit dari pengguna media sosial
berlaku curang dengan menggunakan foto orang lain atau foto bohong
dengan tujuan memikat orang lain. Melalui contoh tersebut saya berpikir
jika semakin banyak kita memiliki teman melalui media sosial yang tidak
jelas maka resiko keamanan diri kita juga semakin meningkat. Kemanan
tidak selalu dalam bentuk nyata seperti perampokan dll tetapi juga
penyalah gunaan nama kita, identitas lengkap dan foto-foto kita, dan
merusak akun kita. Beberapa waktu yang lalu saya melihat salah satu
akun sahabat saya diposting dengan gambar norak alias porno yang sangat
bertentangan dengan profesi dan status sosialnya. Akhirnya diambil
keputusan untuk remove orang tersebut dari pertemanan.
Salah satu cara untuk mengurangi resiko keamanan diri adalah dengan
hati-hati saat approve pertemanan dan memantau akun teman baru secara
teratur untuk sementara waktu.
5. Mengancam kesehatan
Kesehatan adalah karunia yang sangat mahal tetapi seringkali kita
tidak peduli dengan kondisi badan kita. Beberapa waktu lalu saya membaca
sebuah berita seorang user yang menggunakan media sosial secara
berlebih mengeluh karena jari-jarinya sakit akibat terlalu sering
memencet tombol keybord Handphonenya. Berita lain saya dapatkan dari
teman yang sering mengeluh sakit kepala akibat memelototi komputer
secara berlebihan keasyikan begadang di jejaring sosial.
Pekerjaan apapun jika dilakukan secara berlebih pasti akan berdampak
buruk. Namun hal tersebut akan menjadi lebih buruk jika pekerjaan yang
dilakukan ternyata tidak cukup berharga atau tidak menghasilkan apa-apa.
Nah, apakah penggunaan jejaring sosial memberikan dampak yang positif
atau negatif pada diri Anda? Hanya Anda yang tahu jawabnya. Selamat
merenung?
TAGS: dampak negatif, jejaring sosial, facebook, twitter, tweakers.net, imvu, flickr, last.fm, vox, tribe, party folck, wink, bebo, yahoo, faceren, rate it all, school bank, smulweb, orkut, chinay, my punch bowl, yeejee, yume, youtube, slashdot, blogger, digg
TAGS: dampak negatif, jejaring sosial, facebook, twitter, tweakers.net, imvu, flickr, last.fm, vox, tribe, party folck, wink, bebo, yahoo, faceren, rate it all, school bank, smulweb, orkut, chinay, my punch bowl, yeejee, yume, youtube, slashdot, blogger, digg
0 komentar:
Posting Komentar
Anda boleh Kopi Paste. asal sertakan link back ke blog ini Makasih
ANDA WAJIB KOMENTAR :D !!
jika anda Tidak Punya Akun Apapun,, Anda Bisa Menggunakan ANONYMOUS